Minggu, 24 Juli 2011

7 Hal Ilmiah Tentang Buang Angin

Posted Image

Stop! Jika anda tidak terbiasa dan merasa tabu membicarakan tentang kent.....Oops! maaf maksud saya, tentang buang angin, anda tidak wajib membaca artikel ini. Tapi jika anda ingin mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan buang angin, go ahead to read this writing. There might be some worthy things to grab.

Mencari informasi tentang 'buang angin' memang gampang-gampang susah. Mungkin cenderung dihindari juga, apalagi di dalam lingkungan kultur kita. But keep it in mind: this is a fact. So, tidak ada rahasia di antara kita. Apalagi, buang angin adalah kegiatan sehari-hari manusia. Tidak peduli apakah manusia itu cakep, cantik ganteng, jelek, gemuk, kurus, artis, presiden, atau siapapun juga dia, pasti 'hobi' buang angin. Justru, tidak bisa buang angin membuat kita menderita dan kehabisan uang berjuta-juta. Betul tidak?!

Oke, jadi berikut beberapa hal dan informasi yang saya kumpulkan tentang buang angin baik dari pengalaman pribadi maupun riset kecil-kecilan pada beberapa jurnal ilmiah dan kesehatan. All of the items are formed in Q & A to make it simple and easy.


1. Mengapa kita buang angin?
Buang angin pada seseorang disebabkan karena adanya gas di dalam usus. Gas ini dihasilkan dari udara yang terbawa pada saat dia makan atau minum dan karena adanya proses pencernaan yang tidak sempurna. Gas ini kemudian dibawa menuju ujung usus (rectum) yang kemudian menyebabkan perasaan tidak nyaman di sekitar perut, seperti mulas dan sedikit nyeri. Proses pengeluarannya sama dengan proses pengeluaran feces.


2. Apakah (kebanyakan) makan kacang bisa memicu buang angin?
Dikatakan bahwa ini adalah mitos belaka. Namun suatu penelitian baru-baru ini menyebutkan bahwa kacang mengandung sejenis zat gula yang disebut stachiose/stachyose. Permasalahannya adalah pencernaan manusia tidak dapat mencerna zat ini dengan sempurna. Bakteri di dalam usus gagal untuk menghancurkannya dan justru menghasilkan gas dalam jumlah besar. Jadi jawabannya adalah ya, dan bersedihlah anda yang hobi makan kacang.
Ada banyak makanan lain yang juga bisa memicu proses ini selain kacang, misalnya bawang merah/putih.


3.Apakah menahan buang angin dapat menyebabkan penyakit?
Menahan gas dapat menyebabkan penumpukan gas di dalam tubuh. Apabila tekanannya lebih besar daripada tekanan darah, maka gas ini akan masuk ke pembuluh dari usus dan ikut menyebar. Apabila sampai ke paru-paru maka gas akan keluar bersama CO2 melalui mulut ataupun hidung. (hmmmm...). Akan tetapi, gas ini tidak beracun sehingga tidak berbahaya bagi tubuh.
Namun secara pastinya menahan buang angin dalam waktu yang lama adalah hal yang musykil dilakukan. Pada suatu masa, Kaisar Claudius dari Kekaisaran Romawi pernah memberlakukan hukum buang angin pada jamuan makan. Namun pada kenyataannya, hukum ini banyak dilanggar. Mengapa? Karena banyak makan dan minum dapat memicu peningkatan gas dalam usus sehingga frekuensi buang anginpun bertambah pula.
So, buang anginlah! Namun pastikan anda membuangnya pada tempat yang 'layak' dan waktu yang 'tepat'.


4. Apakah bau dari buang angin bisa disembunyikan?
Hal yang paling membuat malu ketika kita buang angin adalah baunya. Cara untuk menghindar dari tuduhan sebagai 'tersangka' adalah pura-pura tidak tahu, memasang wajah innocent, dan ikut-ikutan bingung mencari siapa yang buang angin. Bahkan ada pula yang menuduh orang lain sebelum orang lain menemukan dirinya sebagai 'tersangka'nya. Pernahkah anda demikian? ^^
Bau di dalam gas yang dikeluarkan ketika buang angin tidak dapat dikontrol apalagi disembunyikan. Semua bergantung pada jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi serta kondisi kesehatan pencernaan. Jadi tidak benar bahwa seseorang memiliki karakter tertentu dalam kaitannya dengan hal ini. Tidak ada istilah si "A' yang kentutnya lebih bau dari [Maaf Saya Kasar] si "B".


5. Seberapa seringkah kita buang angin?
Secara normal, seseorang membuang gas sebesar kurang lebih 750ml per hari. Jika dihitung dalam jumlah kasar, ada sekitar 14 kali aktivitas buang angin per hari. Jika terlalu besar atau kurang jauh dari jumlah tersebut, ini merupakan indikasi ketidaknormalan pada bagian gastrointestinal (bagian antara usus dan lambung).
Cobalah anda menghitung berapa kali anda buang angin dalam sehari dan temukan apakah jumlahnya lebih banyak atau lebih sedikit dari jumlah di atas. Tapi, anda tidak perlu menceritakannya ke orang lain, cukup untuk pengetahuan anda sendiri.


6. Apa manfaat buang angin bagi kesehatan?
Di atas telah dijelaskan bahwa buang angin adalah salah satu proses dibuangnya gas yang tidak diperlukan tubuh. Oleh karena itu, buang angin adalah salah satu proses yang harus ada dalam proses tubuh manusia. Buang angin menunjukkan adanya proses pencernaan yang normal. Bahkan, bagi seseorang yang telah selesai mengalami operasi dan anestesi, buang angin adalah anugrah besar. Karena setelah buang angin, dia baru diperbolehkan makan dan minum. Buang angin merupakan indikasi bahwa bowel (usus besar) seorang pasien telah kembali berproses secara normal.


7. Jadi, apa kesimpulannya?
Buang angin merupakan proses alami pada tubuh yang dialami oleh semua manusia. Hilangnya proses ini tentu saja menunjukkan adanya proses yang salah pada tubuh manusia. Yang menjadi permasalahan bukanlah prosesnya, karena itu tidak bisa dihindari. Fokus permasalahannya adalah pada etika, jadi buang angin itu penting tapi gunakan cara dan cari sasaran tempat yang baik.
"Tapi, kalau ga bisa nahan lagi gimana donk?" Wah, kalau udah gitu, mau gimana lagi? Haha. Asal tidak "lempar batu sembunyi gas" aja, pastinya ga bgitu masalah.
Intinya, buang angin adalah hal yang patut kita syukuri dan bukannya hal yang kita hindari. Jadi, kent..... ehm,...buang anginlah!